English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Mau kuliah emang semahal ini ya Arum Sekar?

Arum Sekar, mimpiku untuk kuliah bisa jadi kandas. Tahun ini, peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) diharuskan bayar rapid test. Padahal nggak semua orang mampu.

Sama seperti banyak siswa SMA kelas 12 lainnya, sebentar lagi aku akan segera ikut UTBK sebagai prasyarat seleksi masuk universitas negeri. 

Keluargaku sebenarnya masih mampu bayar pendaftaran UTBK 250 ribu rupiah. Tapi, aku kaget waktu diharuskan bayar rapid test juga.

Gratiskan Rapid Test UTBK

Aku sebenarnya setuju ada rapid test untuk cegah penularan Covid-19. Tapi, menurutku seharusnya tes ini bisa ditanggung pemerintah. Gak semua murid mampu membayar tambahan 150-250 ribu. 

Makanya, lewat petisi ini, aku ingin minta kepada Dirjen Perguruan Tinggi Kemendikbud Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D untuk menggratiskan rapid test sebelum tanggal 12 April, ketika gelombang UTBK pertama dimulai.

Tahun lalu, para peserta UTBK tidak diwajibkan untuk membayar. Aku yakin kalau petisi ini didukung banyak orang, rapid test tahun ini juga bisa digratiskan. 

Pendidikan tinggi adalah hak semua orang, kan, Arum Sekar? Jangan sampai, hanya karena kita gak mampu membayar rapid test Covid-19, hak kami untuk mendapatkan pendidikan tinggi harus raib.

Salam dari para pejuang UTBK,

Yeni Dwi
Siswa Kelas 3 SMA

Tandatangani petisinya

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda

 
Copyright © Faceblog Blogger Theme by BloggerThemes & newwpthemes Sponsored by Internet Entrepreneur