Misalnya aja dari Lion Group, Sriwijaya Air dan Tokopedia. Belum lama ini juga terjadi lagi kebocoran data 279 juta anggota BPJS bocor oleh pihak swasta. Dengan harga 60 juta rupiah! Bagayangin segitu banyaknya data krusial diperjualbelikan, oleh orang yang gak bertanggung jawab. Padahal selama ini kita sudah pecara untuk menyerahkan data diri kita ke pemerintah. Berharap pemerintah memberikan perlindungan untuk data-data kita. Namun sayanganya cuma harapan aja. Jujur deh, Arum Sekar. Aku tuh selalu parno kalau register kartu nomor handphone baru. Atau register ke aplikasi-aplikasi yang membutuhkan verifikasi data diri dengan KTP. Karena kalau kita registrasi nomor handphone baru aja, udah langsung ada sms yang nawarin pinjaman online, jualan kendaraan, makan di restoran cepat saji atau bahkan menang undian berhadiah sampai ratusan juta! Ada juga fotokopi KTP atau KK kita yang banyak beredar untuk bungkus gorengan atau kacang rebus. Makanya aku mau ajak temen-temen untuk minta Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menginvestigasi kebocoran data dan melindungi data pribadi warga Indonesia. Supaya data pribadi kita yang sudah ada gak digunakan oleh orang-orang yang gak bertanggung jawab. Karena kebocoran data saat ini punya efek panjang bahkan puluhan tahun setelah kebocoran ini terjadi! Arum Sekar, aku masih butuh bantuanmu untuk menyuarakan petisi ini. Agar pemerintah bisa mendengar keresahan dan kekhawatiran kita selama ini.
Salam,
Evan Yonathan | 
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda