Padahal gak ada niat mencemarkan nama baik siapapun. Semata-mata hanya ingin bantu pemerintah dan penegak hukum dalam berantas pungli. Anehnya, video-video di akun Youtube yang harusnya jadi barang bukti dihilangkan. HP, laptop, mobil dan kamera ditahan polisi. Suamiku mengaku ia mengalami kekerasan selama selama di tahanan. Kami udah coba berbagai upaya hukum. Saya sudah menyurati Komnas HAM, Ombudsman RI di Medan bahkan sudah mengirim surat terbuka ke Kapolri baru. Tapi sampai sekarang belum ada titik terang. Mereka masih mendekam di rumah tahanan. Makanya pidato Presiden soal perbaikan UU ITE jadi harapan kecil buatku dan keluarga. Kapolri baru pun juga ikut menanggapi dan memberi arahan kepada anggotanya agar lebih selektif menggunakan pasal dalam UU ITE. Karena itulah, saya butuh bantuanmu Arum Sekar, ikut menagih bukti konkret dari pernyataan Pak Jokowi dan Pak Kapolri. Dimulai dengan telaah kasus suami saya lebih baik lagi. Ombudsman sendiri pernah menduga ada hak-hak tersangka yang tidak dipenuhi selama proses penahanan suami saya. Ini bukan hanya untuk suami saya, Arum Sekar. Bang Benni hanyalah satu dari banyak korban kriminalisasi UU ITE. Jadi kalau kita berhasil mengetuk hati kapolri untuk ikut turun tangan dalam kasus ini, tentu akan jadi titik terang untuk kasus- kasus UU ITE lainnya yang masih mandek. Sebentar lagi, suami saya akan jalani sidang lagi, tapi kami masih kekurangan 2 orang saksi. Karena itulah, dukung dan sebar terus petisi di medsos mu ya, Arum Sekar. Salam,
Fitra Aria | 
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda