
🏦 BBCA 11M25: Laba Bersih Bank Only +4% YoY

Daily Market Performance 🚀
IHSG | Foreign Flow | Kurs USD/IDR | Gold |
| 8.650 -0,13% | +Rp247,5 miliar | 16.668 +0,17% | 4.379 +1,17% |
Oil | Coal | CPO | Nickel |
| 61,4 +0,41% | 108,5 -0,23% | 4.023 +0,12% | 14.587 -0,27% |
👋 Stockbitor!
Bank Central Asia ($BBCA) mencatatkan laba bersih bank only sebesar 4,4 triliun rupiah pada November 2025 (+4% YoY, -6% MoM). Hasil ini membuat realisasi laba bersih bank only selama 11M25 mencapai 52,7 triliun rupiah (+4% YoY), setara 91% estimasi konsolidasi 2025F konsensus (vs. 11M24: 92% realisasi konsolidasi 2024). Pertumbuhan laba bersih secara tahunan pada November 2025 lebih disebabkan oleh penurunan beban pajak penghasilan (-11% YoY) — meski beban provisi turun — dengan Pre–Provision Operating Profit turun -2% YoY seiring Net Interest Income dan Non–Interest Income yang relatif flat serta peningkatan beban opex (+8% YoY). Beberapa highlight yang kami lihat dari kinerja November 2025 adalah: 1) likuiditas terus melonggar; 2) Cost of Credit (CoC) membaik; dan 3) penyaluran kredit masih ditahan.
- LDR Terendah dalam 12 Bulan Terakhir
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh +8% YoY per November 2025 (vs. Oktober 2025: +7% YoY), menunjukkan tren yang konsisten meningkat dibandingkan pertumbuhan per Agustus 2025 yang hanya sebesar +5% YoY. Peningkatan ini didorong oleh dana murah (CASA) yang pertumbuhannya mencapai +11% YoY per November 2025 (vs. Agustus 2025: +7% YoY, Oktober 2025: +10% YoY) sementara Time Deposit masih turun -4% YoY. Di sisi lain, BBCA tampak masih menahan penyaluran kredit, yang terefleksi pada melandainya pertumbuhan kredit dari +9% YoY per Agustus 2025 menjadi +5% YoY per November 2025 (vs. Oktober 2025: +8% YoY). BBCA tampak lebih banyak mengalihkan penambahan DPK belakangan ini ke efek–efek (securities) dan penempatan pada Bank Indonesia. Dinamika DPK dan kredit ini menyebabkan Loan–to–Deposit Ratio (LDR) BBCA kembali turun, kini di level 76,8% per November 2025, yang menandai level terendah dalam 12 bulan terakhir.
- CoC Membaik Sesuai Guidance
Meski penyaluran kredit masih belum terakselerasi, tren CoC menunjukkan penurunan setelah sempat melonjak pada 3Q25 seiring langkah proaktif perseroan. Rata–rata CoC bulanan berada di level 0,3% pada Oktober–November 2025, dibandingkan 0,5% pada 3Q25 dan 0,4% selama 9M25. Penurunan CoC pada 4Q25 sejauh ini sesuai dengan indikasi manajemen yang kami tangkap dalam earnings call 3Q25. Beban provisi sendiri turun -38% MoM dan -20% YoY pada November 2025.
Key Takeaway
Kami melihat BBCA masih cenderung menahan penyaluran kredit meskipun tren likuiditas terus melonggar. Di sisi lain, BBCA tampak sudah cukup nyaman dengan level provisioning yang ada, sehingga dapat mulai menurunkan dan/atau menjaga pembukuan beban provisi di level yang stabil. Kedua langkah ini kami nilai mencerminkan sikap optimistis secara hati–hati (cautiously optimistic) sambil menunggu tanda–tanda perbaikan ekonomi yang lebih konkret.
💰 KLBF Berencana Buyback Saham hingga Rp250 M
- $KLBF: Kalbe Farma berencana melaksanakan buyback saham pada periode 16 Desember 2025–15 Maret 2026. Perseroan memperkirakan bahwa maksimum nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah 250 miliar rupiah. Rencana ini tidak memerlukan persetujuan RUPS, seiring relaksasi yang diberikan oleh OJK untuk mendukung stabilitas pasar modal.
- $KETR: Pengendali Ketrosden Triasmitra, PT Bahtera Bintang Nusantara, menjual ~77,7 juta saham KETR pada 3–8 Desember 2025 dengan harga rata–rata ~726 rupiah per lembar atau senilai total ~56,4 miliar rupiah. Dalam transaksi terpisah, pemegang saham KETR, PT Gema Lintas Benua, menjual 14 juta saham KETR pada 8–9 Desember 2025 dengan harga rata–rata ~988 rupiah per lembar atau senilai total ~13,8 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT Bahtera Bintang Nusantara di KETR turun dari 2,74% menjadi tidak ada, sementara PT Gema Lintas Benua turun dari 26,93% menjadi 26,44%.
- $BULL: Buana Lintas Lautan mengatakan bahwa perseroan sedang menjalani transformasi strategis dengan memasuki segmen transportasi LNG serta mengembangkan sektor angkutan laut minyak mentah dan produk minyak. Perseroan juga berusaha menyeimbangkan siklus antara bisnis spot yang memiliki margin tinggi namun cenderung volatil dan bisnis berbasis kontrak yang lebih stabil, didukung oleh lonjakan kuat tarif kapal antara lain: 1) pendapatan rata–rata sewa kapal setara waktu pengangkut LNG melonjak +414% dari Oktober menjadi 65.167 dolar AS per hari pada Desember 2025; dan 2) pendapatan rata–rata sewa kapal setara waktu transportasi minyak mentah dan produk minyak naik +57% dari Oktober menjadi 62.987 dolar AS per hari pada Desember 2025. Ke depan, BULL juga berencana tumbuh secara organik dan anorganik, sambil menjajaki kemungkinan aksi korporasi dan investasi strategis untuk memperkuat neraca keuangan.
- $INET: Direktur Utama Sinergi Inti Andalan Prima, Muhammad Arif, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pendapatan sebesar 100 miliar rupiah selama 2025 (vs. realisasi 9M25: 68,6 miliar rupiah). Arif juga menyebut bahwa pihaknya akan mengalokasikan capex sebesar 4,2 triliun rupiah pada 2026, dengan 3,2 triliun rupiah direncanakan berasal dari pelaksanaan rights issue dan 1 triliun rupiah sisanya dari penerbitan obligasi. Dana hasil rights issue sendiri rencananya ditujukan untuk ekspansi jaringan fiber–to–the–home, sementara dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur serta memperluas diversifikasi jaringan khususnya di wilayah Kalimantan Barat.
- $PGEO: Pertamina Geothermal Energy mengumumkan kerja sama strategis dengan Indonesia Data Center Provider Organization dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia untuk mengkaji peluang pengembangan infrastruktur green data center, yang selanjutnya akan menjadi jadi dasar untuk masuk ke tahap implementasi pengembangan data center berbasis geotermal.
- $INDO: Direktur Utama Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemedi, mengatakan bahwa pihaknya tengah membidik akuisisi perusahaan teknologi berbasis artificial intelligence (AI), sembari menambahkan bahwa manajemen masih melakukan pembicaraan terkait rencana tersebut. Rencana akuisisi tersebut merupakan bagian dari perubahan fokus bisnis INDO — dari semula perusahaan properti menjadi perusahaan investasi (holding company) — di mana perseroan akan mengembangkan beberapa sektor baru, baik secara organik maupun anorganik. Sebelumnya, INDO telah memulai diversifikasi bisnis dengan mendirikan pabrik gula merah bernama PT Ratu Gula Asia, yang memiliki kapasitas produksi sekitar 2.000–3.000 ton gula per bulan.
Top Gainer 🔥
$BBYB | $INDY | $ARTO | $ESSA |
| +20,21% | +13,35% | +11,00% | +7,38% |
Top Loser 🤕
$ENRG | $KIJA | $DEWA | $BRMS |
| -13,12% | -12,00% | -10,74% | -8,54% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

- Danantara pada Minggu (14/12) mengumumkan telah menandatangani kesepakatan dengan nilai yang tidak disebutkan untuk mengakuisisi hotel Novotel berkapasitas 1.461 kamar dan lahan seluas 4,4 hektare di Thakher City, Mekkah. Danantara menyebut bahwa lahan yang diakuisisi akan dikembangkan menjadi hotel, ruang ritel, dan fasilitas pendukung. Pengembangan di masa depan dapat mendukung hingga 5.000 kamar hotel, tergantung pada studi kelayakan lebih lanjut dan persetujuan dari regulator. Antara melaporkan bahwa Thakher City merupakan kawasan terpadu yang terletak sekitar 2,5 km dari Masjidil Haram, Mekkah. Sebelumnya, Bloomberg melaporkan pada November 2025 bahwa Danantara telah mengajukan tawaran sebesar 1 miliar dolar AS untuk membeli sebidang tanah di dekat Masjidil Haram, Mekkah guna mengembangkan proyek desa haji.
- CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, mengatakan pada Senin (15/12) bahwa pihaknya akan meningkatkan investasi di Indonesia hingga mencapai 1 miliar dolar AS serta menargetkan peningkatan kapasitas produksinya dari 50.000 unit per tahun menjadi 350.000 unit per tahun. Hingga saat ini, VinFast telah menanamkan modal sekitar 300 juta dolar AS di Indonesia, dengan fasilitas produksi di Subang telah memulai fase uji coba dan diperkirakan beroperasi penuh pada 1Q26.
- MNC Tourism Indonesia ($KPIG) berencana menerbitkan saham baru hingga ~1,8 miliar (1,83%) lembar via private placement dengan harga pelaksanaan 140 rupiah per saham, sehingga total nilai transaksi mencapai ~250 miliar rupiah. Calon investor belum diumumkan, tetapi aksi korporasi ini dijadwalkan berlangsung pada 18 Desember 2025. Rencana transaksi ini merupakan bagian dari persetujuan RUPSLB pada 30 Juni 2025 terkait rencana private placement hingga ~9,8 miliar saham baru.
- Cahayasakti Investindo Sukses ($CSIS) mengumumkan update jadwal rights issue, dengan cum rights di pasar reguler dan negosiasi pada 19 Desember 2025 sementara periode perdagangan dan pelaksanaan rights pada 29 Desember 2025–7 Januari 2026. Harga pelaksanaan rights issue tetap sebesar 380 rupiah per lembar. CSIS akan menerbitkan ~522,8 juta saham baru dengan rasio 10:4 dan efek dilusi hingga 28,36%. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk setoran modal ke anak usaha, PT Bogorindo Cemerlang, dan sisanya untuk biaya operasional perseroan.
- Pengendali Bayan Resources ($BYAN), Low Tuck Kwong, menjual ~1 juta saham BYAN dengan harga rata–rata 8.000 rupiah per lembar pada 8 Desember 2025. Total nilai transaksi mencapai ~8,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan Low Tuck Kwong di BYAN turun, tetapi masih di kisaran 40,22%.
- Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya ($WIKA), Ngatemin, mengatakan bahwa pihaknya mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 10,33 triliun rupiah selama 11M25 (-48% YoY), setara ~61% target 2025 di level 17 triliun rupiah. Dari nilai tersebut, sektor infrastruktur dan gedung berkontribusi 49%, diikuti oleh sektor industri penunjang konstruksi (44%), EPC (3%), dan properti (3%).
📖 Teknikal Bukan Soal Garis dan Angka, Tapi Membaca Cerita di Balik Harga
"Bukan tanyanya teknikal mana supportnya atau tarik garis-garis supaya tahu kapan belinya karena menebak harga sudah rendah. Itu kalian hanya spekulan." — teddyed
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Pendekatan analisa teknikal yang diangkat di sini menyoroti pentingnya melihat pergerakan harga sebagai refleksi cerita dan momentum yang sedang terjadi, bukan sekadar kumpulan indikator dan garis. Dengan memahami konteks seperti kondisi sektor, komoditas, atau prospek bisnis ke depan, keputusan beli, hold, atau jual bisa diambil dengan lebih percaya diri, sementara teknikal digunakan hanya untuk membantu timing agar tidak terjebak spekulasi. Untuk menangkap pemikiran ini secara lebih lengkap dan memahami contoh-contoh konkretnya, baca selengkapnya tulisan teddyed berikut ini!
Sekilas tentang teddyed
teddyed merupakan salah satu Stockbitor yang aktif membagikan analisis mendalam tentang pasar saham dengan fokus pada momentum, teknikal, dan logika investasi berbasis cerita (story), bukan sekadar ikut tren harga. Gaya penyampaiannya reflektif dan edukatif, mengajak pembaca untuk berpikir kritis dan membangun kail analisis sendiri daripada sekadar mengikuti "pola harga" belaka.
Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com". Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Unsubscribe here
IHSG
Foreign Flow
Kurs USD/IDR
Gold
Oil
Coal
CPO
Nickel
$BBYB
$INDY
$ARTO
$ESSA
$ENRG
$KIJA
$DEWA
$BRMS

0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda