Ini Melanie Subono bareng Eca, Lisi, dan Zella. Tiga bulan lalu Melanie Subono lihat kondisi mereka yang dirantai, ditusuk tongkat tajam, dipukul agar mereka bisa “siap” untuk atraksi wisata tunggang gajah di Candi Borobudur. Nggak mau lihat gajah-gajah itu terus disiksa, Melanie mulai petisi agar pengelola Borobudur hentikan penyiksaan gajah. Dalam waktu singkat, lebih dari 82 ribu orang mendukung petisi itu. Rame-rame mereka bilang, “STOP SIKSA GAJAH!” Suara Melanie dan puluhan ribu orang didengar! Pengelola Borobudur sepakat untuk stop wisata tunggang gajah, gak akan pakai tongkat tajam dan rantai agar gajah nggak tersiksa. Kalau nggak ada orang sepertimu yang mau bersuara untuk lindungi hewan, Eca, Lisi dan Zella mungkin masih tersiksa. Melanie sadar bahwa suara banyak orang sepertimu bisa membuat perubahan nyata. Ia mulai petisi lagi agar lebih banyak lagi gajah yang bebas dari penyiksaan. Penyiksaan gajah di Borobudur itu bukan satu-satunya dan bukan yang terburuk. Menurut Melanie, akar dari penyiksaan itu berasal dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas. Sebelum gajah-gajah dikirim ke tempat wisata, ternyata mereka harus “dilatih” dulu di sana. “Penyiksaan kayak ditusuk hook, dipukul, dirantai itu udah jadi ‘kurikulum’ dan standar mereka untuk menjinakkan gajah,” kata Melanie. Melanie bilang kalau anak gajah pun kadang dirantai sampai kesulitan makan. Penyiksaan ini nggak cuma di belakang layar. Para pelatih gajah pun tanpa malu-malu memukul gajah dengan senjata tajam di depan pengunjung. |
Kalau nggak kita stop penyiksaan ini dari akarnya, gajah-gajah itu akan disiksa seumur hidup. Karena segala pelatihan yang dilakukan di PLG Way Kambas akan ditiru kebun binatang dan taman gajah di Indonesia. Kalau petisinya didukung banyak orang, Melani ingin duduk bareng dengan pengelola PLG Way Kambas dan sampaikan suara masyarakat yang ingin perbaiki kesejahteraan hewan. Agar pengelola bisa buat kebijakan baru untuk hentikan penyiksaan gajah. |
Sebelumnya suara orang-orang sepertimu bisa membuat perubahan. Jika terkumpul banyak dukungan, pengelola PLG Way Kambas kemungkinan besar akan mendengar dan melakukan sesuatu. Apalagi Melanie yakin, pengelola PLG Way Kambas punya hati yang baik dan juga ingin mengubah standar pelatihan mereka menjadi lebih ramah dengan gajah-gajah kita. Salam, Tim Change.org Indonesia |
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda