Beberapa waktu lalu saya ajak Arum Sekar untuk berpartisipasi dalam survei pelecehan seksual di ruang publik. Kamu termasuk dari 62 ribu orang yang ikutan? Kalau iya, makasih banget. Kamu telah bantu saya dan banyak korban pelecehan seksual lainnya. Hasil survei ini bikin saya sadar ternyata saya nggak sendirian jadi korban! Tapi yang paling penting, saya juga jadi sadar kalo saya nggak sendirian berjuang. Suaramu dan 62 ribu orang lainnya berhasil buktikan banyak mitos tentang pelecehan seksual itu keliru! Korban pelecehan seksual itu nggak cuma perempuan. 1 dari 10 laki-laki juga pernah alami pelecehan seksual. Korban pelecehan sering disalahkan karena pakaiannya atau pergi malam-malam. Menurut hasil survei, korban pelecehan seksual paling banyak pakai baju longgar dan hijab. Dan pelecehan justru paling sering terjadi di siang dan sore hari! Selain itu, survei ini juga ungkap fakta bahwa 1 dari 2 korban alami pelecehan seksual sejak mereka di bawah umur. Kalau Arum Sekar punya anak, adik, atau keponakan, mereka mungkin nggak aman dari kejahatan pelecehan seksual. Nah, masih banyak lagi temuan penting lainnya, seperti reaksi pelaku jika korban melawan dan reaksi saksi (bystander). Baca dan sebarin surveinya di sini ya. |
Hasil survei ini penting banget untuk kita sebarkan. Kalau Arum Sekar bantu suarakan hasil survei ini di media sosialmu, kamu bisa ubah pola pikir orang yang sering salahkan korban. Selain itu kita juga bisa tunjukkan ke pemerintah dan DPR kalau kita butuh aturan untuk lindungi korban kekerasan seksual. Sekarang DPR sedang bahas RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS). Yuk kita tunjukkan kepada wakil rakyat kalau kita peduli banget sama masalah ini sehingga mereka bisa segera sahkan RUU PKS. Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada Hollaback! Jakarta, perEMPUan, Lentera Sintas Indonesia, Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (JFDG), dan Change.org Indonesia, yang telah kerja keras bikin survei ini. Semoga ke depannya nggak ada lagi korban kekerasan seksual, apalagi orang yang malah nyalahin korban daripada pelakunya. Salam, Hannah Al Rashid |
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda