Sayangnya, rumah satu-satunya mereka itu kini terancam hilang. 2,5 hektar hutan tempat anoa tinggal bakal dijadiin bumi perkemahan. Ditambah lagi, di dalam hutan yang tersisa, bakal dibuat trek buat sepeda gunung. Kalau semua habitat anoa diubah untuk kebutuhan manusia, mereka tinggal di mana, dong? Apalagi anoa adalah binatang asli Sulawesi yang kini makin langka. Kami udah berusaha supaya proyek membangun perkemahan dan trek sepeda gunung itu dihentikan, Arum Sekar. Sudah beberapa kali kami melakukan aksi, serta bertemu dengan perwakilan dari pemerintah. Tapi, masih belum ada hasil. Makanya, lewat petisi ini, kami minta dukunganmu Arum Sekar untuk ikut minta Bupati Sinjai, Andi Seto Gadista Asafa stop proyek ini. Yang punya kendali untuk mengatur proyek, ya cuma bupati. Kalau misalnya petisi ini didukung ribuan orang, kami bakal tunjukkan ke bupati kalau yang peduli sama anoa gak cuma masyarakat setempat doang. Kami akan bawa suara Arum Sekar dan ribuan orang lainnya ke Pemerintah Kabupaten Sinjai. Rumah anoa gak banyak, Arum Sekar. Itulah kenapa, penting banget kita jaga rumah-rumah mereka yang masih tersisa. Jangan sampai anak-cucu kita nanti gak tahu, anoa itu binatang apa. Bantu sebarkan petisi ini ya, Arum Sekar! Salam,
Jenny Aliansi Tahura Menggugat |
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda