BI Tahan Suku Bunga Seiring Pemangkasan FFR yang Lebih Sedikit pada 2025 |
- Bank Indonesia pada Rabu (18/12) memutuskan untuk mempertahan suku bunga acuan BI Rate di level 6%, sejalan dengan ekspektasi konsensus.
- Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan keputusan ini diambil seiring tingginya ketidakpastian ekonomi global, terutama terkait arah kebijakan AS dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah.
- The Fed pada Rabu (19/12) waktu setempat kemudian memangkas suku bunga acuan AS sebanyak 25bps ke level 4,25-4,50%, sesuai dengan ekspektasi konsensus.
- Meski demikian, The Fed memproyeksikan pemangkasan suku bunga yang lebih sedikit pada tahun depan akibat progres penurunan inflasi yang lambat dan kehati-hatian terhadap ketidakpastian mengenai kebijakan presiden terpilih AS, Trump.
- The Fed hanya melihat pemangkasan suku bunga sebanyak 50bps (2x25bps) pada 2025, lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya yang dirilis pada September 2024 sebanyak 100bps.
|
PPN 12% Tak Hanya untuk Barang Mewah, Pemerintah Salurkan Stimulus bagi Masyarakat |
- Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12% berlaku untuk seluruh barang dan jasa yang selama ini dikenai tarif 11%.
- Namun, barang dan jasa yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat tetap mendapatkan fasilitas pembebasan PPN. Sementara itu, tambahan PPN 1% untuk minyak goreng curah "Kita", tepung terigu, dan gula industri akan ditanggung oleh pemerintah.
- Seiring dengan kenaikan PPN, pemerintah juga akan memberikan bantuan pangan dan listrik, dukungan untuk sektor padat karya, perpanjangan insentif sektor properti, insentif bagi mobil hybrid, dan perpanjangan insentif UMKM.
|
|
|
Pasar obligasi terkoreksi seiring perkembangan baru dari arah kebijakan suku bunga dan kondisi ekonomi global ini. Yield obligasi naik, yang justru dapat menjadi kesempatan untuk mengunci yield obligasi di level yang lebih tinggi. Investor dapat mempertimbangkan: - Obligasi FR jangka pendek yang cenderung memiliki risiko volatilitas relatif lebih rendah dibandingkan obligasi FR jangka panjang.
- Obligasi FR jangka panjang bagi investor yang memiliki holding period panjang dan siap menghadapi volatilitas.
- Reksa Dana Obligasi yang saat ini sedang terdiskon, namun terbukti konsisten secara historis dalam memberikan return yang baik secara long-term.
- Saham-saham berkualitas yang saat ini memiliki harga lebih murah, seperti Bank Central Asia ($BBCA) dan Bank Mandiri ($BMRI).
|
|
|
Berikut adalah pilihan obligasi FR jangka pendek dan panjang yang menurut kami masih menawarkan risk-reward menarik. |
|
|
Berikut juga Top Reksa Dana Obligasi dari Bibit. Investor dapat menerapkan strategi investasi rutin dengan Systematic Investment Plan (SIP) Bibit untuk mendapatkan harga rata-rata dalam jangka panjang. |
Data per 23 Desember 2024, berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja masa depan |
|
|
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual produk tertentu. |
|
|
Email ini dikirim oleh PT Bibit Tumbuh Bersama, Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam email ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi investor yang menggunakan APERD PT Bibit Tumbuh Bersama dan menerima email ini. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan PT Bibit Tumbuh Bersama. Reksa dana merupakan produk pasar modal dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas risiko pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Semua investasi mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa depan. Kinerja historikal, keuntungan yang diharapkan dan proyeksi probabilitas disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi.
Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini.
|
Copyright © 2024. All rights reserved. |
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda