Inflasi Inti AS di Bawah Ekspektasi Membuat Harapan Rate Cut Meningkat |
- Biro statistik AS pada Rabu (15/1) waktu setempat mengumumkan bahwa inflasi inti di AS melandai ke level 3,2% YoY pada Desember 2024 (vs. Nov 2024: 3,3% YoY), di bawah ekspektasi konsensus di level 3,3% YoY.
- Perkembangan ini kembali membuka harapan para pelaku pasar terhadap prospek pemangkasan suku bunga AS yang lebih banyak.
- Berdasarkan analisis dari CME FedWatch Tool per Senin (20/1), probabilitas The Fed untuk memangkas suku bunga AS lebih dari 25 bps pada 2025 naik menjadi 47%, dari sebelumnya di level 34,8% pada 14 Januari 2025.
- Perkembangan ini berubah beberapa hari setelah ekspektasi market terhadap pemangkasan suku bunga sempat semakin berkurang setelah biro statistik tenaga kerja AS mencatat bahwa non–farm payroll employment bertambah sebanyak 256.000 pada Desember 2024 (vs. November 2024: 212.000), jauh melampaui ekspektasi konsensus di level 160.000.
- Sementara itu, tingkat pengangguran di AS turun ke level 4,1% pada Desember 2024 (vs. November 2024: 4,2%), lebih baik dibandingkan ekspektasi konsensus di level 4,2%.
|
BI Rate Turun -25 Bps, di Luar Ekspektasi |
- Bank Indonesia menurunkan suku bunga BI Rate sebesar -25 bps ke level 5,75% pada Rabu (15/1), di luar ekspektasi konsensus yang memperkirakan BI Rate dipertahankan di level 6%.
- Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan keseimbangan antara stabilitas nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Bank Indonesia memangkas outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dari kisaran +4,8–5,6% YoY menjadi +4,7–5,5% YoY seiring melemahnya konsumsi, lapangan kerja, investasi, dan ekspor.
- Bank Indonesia juga menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed selama 2025 dari -50 bps pada November 2024 menjadi hanya -25 bps seiring terhambatnya progres disinflasi akibat wacana kenaikan tarif bea impor di AS.
|
|
|
Dengan kondisi market yang tidak pasti, investor bisa mempertimbangkan untuk investasi di aset yang menawarkan risk-reward yang menarik seperti Obligasi FR jangka pendek. Kunci kepastian return hingga jatuh tempo dari Obligasi PBS032 (tenor 1,5 tahun) dan Obligasi PBS003 (tenor 2 tahun). |
|
|
Investor juga dapat mempertimbangkan untuk investasi rutin di top products Reksa Dana Obligasi dengan Systematic Investment Plan (SIP) Bibit. Meskipun pergerakan dalam jangka pendek fluktuatif, namun secara historis performa Reksa Dana Obligasi konsisten naik dalam jangka panjang. |
|
|
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual produk tertentu. |
|
|
Email ini dikirim oleh PT Bibit Tumbuh Bersama, Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam email ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi investor yang menggunakan APERD PT Bibit Tumbuh Bersama dan menerima email ini. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan PT Bibit Tumbuh Bersama. Reksa dana merupakan produk pasar modal dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas risiko pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Semua investasi mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa depan. Kinerja historikal, keuntungan yang diharapkan dan proyeksi probabilitas disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi.
Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini.
|
Copyright © 2024. All rights reserved. |
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda